Sejatinya Menilai Orang itu Mudah, Namun Menilai Diri Sendiri itu Susah
Sejatinya menilai orang itu mudah, namun menilai diri sendiri itu sangat sulit kecuali mau mengevaluasi apa yang telah dilakukan (masih dalam konteks perubahan).
Maaf, ketika seorang Guru, Ustadz, Pegawai Pemerintahan, Karyawan Kantor dan lain-lain, ketika mereka berbicara maka orang-orang yang mendengarkan akan percaya 90% atas apa yang mereka ucapkan sekalipun yang mereka ucapkan ada kesalahan atau kekhilafannya.
Berbeda dengan orang awam (orang biasa). Ketika mereka berbicara maka orang-orang yang mendengarkan akan percaya 10% atas apa yang mereka ucapakan sekalipun apa yang mereka ucapkan benar. Jangan pernah menganggap orang awam itu identik tak memiliki ilmu.
Namun ketika orang yang berilmu pengetahuan dan sealu berpikir secara logis dan rasional yang mendengarkan seseorang yang berbicara. Maka ia akan tahu kebenarannya.
Sejatinya tidak semua orang yang memiliki garis pendidikan tinggi memiliki pemahaman dan ilmu yang luas. Akan tetapi hanya orang yang benar-benar belajar atas dasar untuk memahami itu tanpa memikirkan sebuah keutamaan titel/gelar.
Contoh: Orang jaman dahulu belajar tidak memfokuskan sebuah titel/gelar, namun untuk mengetahu, memahami ilmu itu sendiri.
Sebut saja Buya Hamka, yang berpetualang mencari ilmu dan beliau memiliki segudang ilmu yang tidak hanya satu bidang ilmu pengetahuan, namun beragam bidang yang dimilikinya.
So, bagi yang memiliki ilmu tinggi dan status sosial yang mampu dipercaya khalayak umum, maka sedekahkan ilmu yang anda miliki, karena itu pasti akan manfaat bagi orang disekitar anda.
Catatan: Mahasiswi IAIN BATUSANGKAR
Post a Comment