Keerom,
KSK Indonesia - Dalam tradisi Katolik, Gua Maria adalah
tempat yang dipusatkan untuk melakukan ziarah dan devosi kepada
Maria. Tempat-tempat tersebut dapat ditetapkan sebagai tempat ziarah
karena pertimbangan penampakan supranatural Maria ataupun
faktor sejarah sebagai tempat devosi dan ziarah umat Katolik. Hal
inilah yang mau disampaikan oleh Satgas Yonif 713/ST pos Kout dalam
kegiatan mengenal Situs Lukisan Dinding Gua Prasejarah Bunda Maria
Arso, bertempat di Gua Bunda Maria Arso jalan Trans Papua Arso 1,
Kecamatan Arso, Kabupaten Keerom, Provinsi Papua, Rabu
(30/10/2019).

Turut hadir pada acara ini Drs. Gusti Made
Sudarmika (Kepala Balai Arkeologi Papua), Ibu Katrimah (Kasi Bid.
Kebudayaan), Ibu Erlin Novita (Balai Arkeologi Papua), Sertu Sandi
Prabowo (Bakom Satgas Yonif 713/ST), Pratu I Wayan Arya (Ta Pionir
Satgas Yonif 713/ST), Pdt. Saraq Mandibodibo, S. Si Teologia (Bapak
Pendeta), Perwakilan Guru-guru dari Kab. Keerom, Siswa siswi SMA dan
SMK dari Kabupaten Keerom.
Drs. Gusti Kepala Balai Arkeologi Papua
menjelaskan dalam tradisi agama Katolik keberadaan gua Maria
punya sejarah panjang. Bunda Maria beberapa kali menampakkan diri
pada orang-orang terpilih. Salah satu penampakan yang paling terkenal
adalah penampakan Bunda Maria kepada Bernadette Soubirous di
sebuah gua yang ada di kota Lourdes Perancis pada tahun 1858.
Tempat itu kemudian menjadi tempat ziarah gua Maria paling populer.
Tempat ziarah ini pulalah yang kemudian menjadi inspirasi untuk
membuat tempat ziarah serupa pada komunitas Katolik setempat. Dari
situ muncullah tempat ziarah gua Maria di banyak tempat di dunia
seperti Gua Bunda Maria Arso Kab. Keerom Provinsi Papua ini sehingga
perlu di sosialisasikan kepada masyarakat. (Penrem172/PWY)
Post a Comment