Mbois! Kuli Bangunan yang Bermimpi jadi Wartawan

Hariono, Kabiro Media Online Tribunus.co.id Biro Kediri


KSKINDONESIA.NET, MALANG - Bukti nyata bahwa untuk menjadi seorang penulis/wartawan tidak harus membutuhkan gelar berderet. Dia lah, Hariono.

Di tengah kehidupan yang serba kekurangan lantaran kedua orang tuanya banyak tanggungan, Hariono berusaha keras untuk menjadi seorang penulis, sebagai penegak keadilan serta pelindung masyarakat.

Di usia yang masih terbilang muda, Hariono, anak dari keluarga kurang mampu harus banting tulang ikut bekerja demi membiayai kebutuhan rumah tangga dan hutang-hutang keluarganya. Hal itu yang membuat Hariono menjadi kuli bangunan.

Panas terik dan telapak tangan serta kaki menjadi kasar tak ia hiraukan, yang penting bisa membantu meringankan tanggungan beban keluarganya. Membuat bahagia keluarga adalah tujuan utamanya.
Disamping menjadi kuli bangunan ia juga belajar menulis untuk menjadi wartawan.

Cak Har sapaan akrabnya mengatakan, dia tetap yakin dengan ridho orang tua dan keiklasan pasti suatu saat mampu menjadi seorang wartawan, meskipun harus memulainya dari nol dan dalam kondisi yang buta akan social media.

Siapa sangka, berkat kesabaran dan kegigihannya itupun, akhirnya bisa terwujud setelah di tahun 2016 namanya sudah mulai dikenal masyarakat dan instansi-instansi di Kediri.

Yang sebelumnya ia harus bekerja keras menjadi kuli bangunan untuk membantu menghidupi keluarganya. Cak Har yang kini menjadi kabiro sebuah media ternama membuatnya tetap rendah hati,  ia merupakan anak kedua dari dua bersaudara.

Ny. Sugeng Purwati Ibunda tercinta bersama keluarga


Hariono yang lahir di Kediri, pada 14 Oktober 1986 beralamat di jalan Mulyorejo Desa Krecek  Kecamatan Badas Kabupaten Kediri. Dan saat ini telah 3 tahun menjadi kabiro Media Online Tribunus.co.id Biro Kediri hingga sekarang.

Kepada Komunitas Sosial dan Kemanusiaan (KSK) yang kebetulan mengunjunginya, pria santun itu memberikan motivasi dan support kepada Siana selaku ketua serta inspirasi untuk terus belajar dari siapapun.

"Saya dulu adalah seorang kuli bangunan dan ingin membahagiakan orang tua. Saya sangat bersyukur karena seusai bekerja saya masih bisa dan diberi kesempatan untuk belajar menulis. Apalagi saya harus membantu menyelesaikan tanggungan keluarga," ungkap Paijo dalam peran film pendeknya bersama KSK, Sabtu (6/4/2019).

Satu persatu Hariono kemudian berkisah tentang perjalanannya mulai jadi kuli bangunan, tekadnya untuk segera melunasi tanggungan dan memenuhi kebutuhan keluarganya, hingga bertemu dengan Nugroho Tatag Yuwono selaku pimpinan redaksi Media Online Tribunus.co.id di Pasuruan.

Sebuah pesan moral yang patut kita acungi jempol untuk seorang bernama Hariono, bahwa dalam kondisi apapun, keterbatasan apapun, dengan keikhlasan dan ridho Allah, apa yang tidak mungkin akan menjadi mungkin, Kun fayakun. Posisikan kejujuran diatas segalanya, jika kejujuran sudah tertanam dalam jiwa, maka dimanapun kita berada, Allah SWT akan meringankan segala langkah. (An)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.