Satgas Pamtas Yonif 713 ST Latihan Teknik Tempur di Daerah Tugas
Satgas Pamtas Yonif 713 ST melaksanakan latihan teknik tempur
Papua, kskindonesia.net - Menguasai taktik peperangan di darat merupakan hal terpenting bagi para prajurit TNI terutama Angkatan Darat. Latihan demi latihan terus diberikan agar kuat dalam mempertahankan kedaulatan Bangsa Indonesia.
Sebagaimana yang di lakukan oleh
personel Pos Komando Taktis Yonif 713/Satya Tama bertempat di
lapangan Heliped, Kamis (10/09/2019) pagi.
Melihat kondisi
yang demikian, Personel Pos Kotis yang lakukan oleh Komandan Regu
Serda Onisimus beserta 9 orang prajuritnya segera tanggap dan
langsung melakukan segala manuvernya untuk keamanan NKRI, khususnya
di wilayah perbatasan Republik Indonesia - Papua New
Guenie.
Dilaksanakannya latihan ini bertujuan mengetahui dan
mengulas kembali yang sudah dilaksanakan serta sejauh mana menyerap
materi yang sudah diberikan secara parsil saat latihan pratugas
ataupun Uji Siap Tempur tingkat Kompi serta Gladi Posko.
Selain
itu, dengan adanya latihan aplikasi materi taktik yang diskenariokan
secara berurutan sesuai dengan keadaan umum dan keadaan khusus pada
skenario latihan.
Menambahkan, Perwira Seksi Operasi 2 Yonif 713/Satya Tama Letnan Satu Inf Aji Satrio Utomo lulusan Akmil 2013 ini menyampaikan "Diharapkan prajurit prajurit saya mempunyai dan makin bermilitansi tentang pelaksanaan Operasi pada medan sebenarnya," ungkap Aji. Secara mengulas kembali dan mengingat kebelakang bahwa kebanyakan TNI AD merancang strategi secara bergerilya yang sudah tidak asing lagi serta cara menghilangkan jejak kedalam hutan dan kedalam kegelapan malam.
Perang Geriliya bisa disimpulkan serta diterjemaahkan dalam konsep untuk menghindari perang yang terbuka, menghilang ditengah lebatnya hutan dan gelap malam, menye
Menambahkan, Perwira Seksi Operasi 2 Yonif 713/Satya Tama Letnan Satu Inf Aji Satrio Utomo lulusan Akmil 2013 ini menyampaikan "Diharapkan prajurit prajurit saya mempunyai dan makin bermilitansi tentang pelaksanaan Operasi pada medan sebenarnya," ungkap Aji. Secara mengulas kembali dan mengingat kebelakang bahwa kebanyakan TNI AD merancang strategi secara bergerilya yang sudah tidak asing lagi serta cara menghilangkan jejak kedalam hutan dan kedalam kegelapan malam.
Perang Geriliya bisa disimpulkan serta diterjemaahkan dalam konsep untuk menghindari perang yang terbuka, menghilang ditengah lebatnya hutan dan gelap malam, menye
Menambahkan, Perwira Seksi Operasi 2 Yonif
713/Satya Tama Letnan Satu Inf Aji Satrio Utomo lulusan Akmil 2013
ini menyampaikan "Diharapkan prajurit prajurit saya mempunyai
dan makin bermilitansi tentang pelaksanaan Operasi pada medan
sebenarnya," ungkap Aji.
Secara mengulas kembali dan
mengingat kebelakang bahwa kebanyakan TNI AD merancang strategi
secara bergerilya yang sudah tidak asing lagi serta cara
menghilangkan jejak kedalam hutan dan kedalam kegelapan
malam.
Perang Geriliya bisa disimpulkan serta diterjemaahkan dalam konsep untuk menghindari perang yang terbuka, menghilang ditengah lebatnya hutan dan gelap malam, menyerang musuh dengan cara tiba-tiba, cepat dan tepat. Sesuai dengan semboyan bahwa Prajurit Infanteri dijuluki sebagai Hantu Rimba dalam artian harus menguasai medan , situasi dan menghilangkan gerakan kecerobohan yang dapat mencelakakan diri pribadi ketika bertempur di hutan. (Penrem172/PWY)
Perang Geriliya bisa disimpulkan serta diterjemaahkan dalam konsep untuk menghindari perang yang terbuka, menghilang ditengah lebatnya hutan dan gelap malam, menyerang musuh dengan cara tiba-tiba, cepat dan tepat. Sesuai dengan semboyan bahwa Prajurit Infanteri dijuluki sebagai Hantu Rimba dalam artian harus menguasai medan , situasi dan menghilangkan gerakan kecerobohan yang dapat mencelakakan diri pribadi ketika bertempur di hutan. (Penrem172/PWY)
Post a Comment